Trip to Adelaide

Tahu kota Adelaide ? Iya terletak di benua Australia bagian selatan.

Tahun 2017 ini untuk kali kedua setelah tahun 2010 aku berkunjung ke negeri Kanguru. Tepatnya di kota Adelaide.

Diawali perjalanan pada tanggal 12 Mei 2017 dari bandara Juanda Surabaya menuju bandara Ngurah Rai di Bali. Perjalanan kurang lebih 1 jam. Mendarat di Bali pukul 15.30 WITA, sementara check in pesawat Jet Star menuju masih Darwin pukul 22.00 WITA.

Bandara Ngurah Rai yang baru sungguh berbeda dengan tahun 2010. Tapi masih saja harus berjalan jauh untuk chck in.


Check in harus ke lantai 3. Yang jaraknya dari kedatangan domestik harus berjalan kaki jauh melewati gambar-gambar di tembok yang indah-indah. Tapi ya tetap capek juga. Eh ya, aku berangkat berdua dengan my Mom. Kasihan ibuk yang sudahusia lanjut harus jalan kaki jauh dan menahan capet dan kantuk.

Pukul 22.00 WITA mulai check in, untuk penumpang yang menuju Darwin menggunakan pesawat Jet Star. Dilanjutkan dengan pemeriksaan-pemeriksaan seperti biasa di bandara.

Hingga, oh legaaa.... bisa duduk di bangku pesawat Jet Star. Pesawat mengudara pukul 01.20 WITA.

Selama perjalanan aku mencoba untuk tidur, tapi yaaa... nggak bisa juga. Perasaan takut dan was-was. Dan seperti biasa, sebelum masuk wilayah Australia, semua penumpang harus mengisi Incoming Passenger Card. Nanti akan aku ceritan tentang hal ini.

Dini hari, sekitar pukul 05.25 waktu Darwin. Pesawat Jet Star mendarat di Bandara Internasional Darwin. Untuk transit menuju Adelaide. Tapi kami booking untuk pesawat yang sama. Alhasil memang agak buru-buru, dan melalui pemeriksaan yang super ketat.

Meski dengan bahasa inggris yang terbata-bata, semuanya bisa dilalui dengan lancar. Tepat pukul 07.00 waktu Darwin, pesawat Jet Star kembali mengudara menuju Adelaide.




Kali ini perjalanan lumayan agak lama, dan panas. Bukan karena di pesawat tidak ac-nya, melainkan begitu melihat keluar jendela pesawat yang ada hanya awan putih dan padang yang tandus berwarna kemerahan. Silau man !

Dan rasa haus nggak bisa dielakkan, mana nggak bawa minuman sama sekali. Ibuk merasa kehausan juga. Aku nekad hendak membeli minuman mineral lewat pramugari bule yang cantik itu. Tapi ternyata, mereka tidak mau menerima uang tunai. Harus dengan kartu. Haduuhhh wong ndeso, bingung juga sih. Dengan putus asa dan menahan haus, aku mencoba untuk menenangkan ibuk juga. Eh, tiba-tiba mbak pramugari memberi kami 2 gelas air mineral gratis. Makasih ya mbak.... Tapi karena mikir ibuk juga, akhirnya air mineralku aku berikan ke ibuk saja. Padahal, aku juga ngempet haus banget.......

Sekitar pukul 10.40 waktu Adelaide tanggal 13 Mei 2017, aku dan ibuk mendarat di bandara Adelaide. Adelaide Airport ah biar keren.

Puji Tuhan sampai dengan selamat dijemput adik ipar yang orang Australia, Tim Gare.

Eh, ya... ini pertama kali berangkat ke Adelaide tanpa bantuan dari adik yang sudah berpengalaman PP Australia Indonesia. Wih, pengalaman yang sempat tegang juga. Tapi seneng kok.

(koeh)

Komentar